Rabu, 25 Februari 2009

METEOR; antara kejenuhan, gaya hidup, dan format masa depan

My Meteor Futsal Team
Di perjalanan pulang, dalam bus AC yang membawa para (mencoba jadi) abdi negara, seseorang dengan tubuh tambun yang mengklaim dirinya secara fisik mirip dengan Ahmad Dhani (????) berkoar mengenai sebuah olahraga yang sedang ngetren di Indonesia saat ini, FUTSAL. Beragam tanggapan dari penghuni bus lainnya, ada yang secara spontan antusias, ada yang sekedar menggumam' hmmm Futsal?? apaan tuh', ada yang memang gak denger karena lagi ngantuk-ngantuknya, dsb. Akan tetapi pada hari itu (medio Juni 2008) secara aklamasi tercetuslah suatu maksud mulia untuk membentuk sebuah klub Futsal Pegawai Lampung Timur. Banyak beragam alasan pada saat itu, dari yang hanya ingin sekedar berolahraga untuk menghilangkan kejenuhan di kantor, ada yang ingin mengikuti trend, dan ada yang bermaksud mulia yaitu lebih mempererat tali silaturahmi (siip lah). Lewat sebuah perdebatan ringan dipilihlah nama METEOR (MEncari TEman Olah Raga) sebagai nama klub.
Sekitar 20 orang terdaftar sebagai anggota pertama, dengan modal lima belas ribu perak per orang dan bantuan dana dari berbagai donatur yang baik hati + dana dari APBD (maksudnya proposal), maka setiap dua minggu sekali anggota berkumpul untuk latihan. Percaya atau tidak saat ini di lingkungan Pemda Lampung Timur, nama klub Meteor telah dikenal luas, setidak-tidaknya ada suatu kebanggaan tergabung didalamnya, walaupun secara skill kami masih amatiran. Ada sebuah gaya hidup sendiri yang secara tidak sengaja telah diciptakan, sebuah perkumpulan para Pegawai muda yang dalam kesehariannya dipaksa untuk berjalan dalam suatu sistem (entah benar entah nggak) akan tetapi masih mempunyai jiwa sportivitas, eksklusif, dan mempunyai prinsip teman adalah segalanya. Sebuah perkumpulan untuk mendobrak kejenuhan rutinitas sehari-hari dan mungkin kelak (atau saat ini) akan menjadi sebuah format masa depan. Format masa depan yang melahirkan pemimpin-pemimpin dengan jiwa yang bersih, taat peraturan, bijaksana, tidak munafik, dan yang penting mempunyai jiwa persaudaraan dan kerjasama yang tinggi. Toh semua itu telah kami terapkan dan telah menjadi prinsip dalam setiap kali kami bermain FUTSAL...
Rasanya suatu saat hal tersebut akan terwujud, merubah sistem akan menjadi sesuatu yang tidak mustahil apabila kita semua (setidak-tidaknya para anggota Meteor) tidak lupa akan prinsip-prinsip bermain futsal dan mengejawantahkannya dalam kehidupan pekerjaan sehari-hari. Kita bisa apabila kita mau, dan penulis yakin walaupun kita nanti (setelah jadi pemimpin)tidak mampu merubah sistem tetapi setidak-tidaknya kita tidak ikut dan larut dalam kebobrokan sistem yang biasa kita lihat dan lakukan sehari-hari

1 komentar:

  1. eka ww berkata "kegitan berfutsal ria ini mungkin uga sekaligus seleksi alam untuk melihat mana yang calon pemimpin masa depan mana yang cuma jadi pecundang, hal ini dianalisa melalui berbagai parameter, satu diantaranya adalah komitmen dan keloyalan.

    BalasHapus